PADANG | Hiruk-pikuk Stasiun Padang pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini terasa berbeda. Di sela pengumuman keberangkatan dan langkah para penumpang yang silih berganti, alunan musik lembut mengisi ruang tunggu, menghadirkan suasana hangat di tengah padatnya aktivitas libur akhir tahun.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat menghadirkan hiburan musik live sebagai bagian dari inovasi layanan Nataru yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Inisiatif ini menjadi upaya KAI untuk menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih berkesan, tidak hanya aman dan tepat waktu, tetapi juga menyenangkan sejak penumpang berada di stasiun.
Musik live yang disuguhkan menghadirkan musisi lokal Duo Simpul Violin, dengan Dani yang memainkan biola sekaligus bernyanyi, serta Farid yang mengiringi dengan petikan gitar dan vokal. Penampilan tersebut turut dilengkapi oleh penyanyi dari internal KAI, menjadikan suasana stasiun terasa lebih hidup dan akrab.
Bagi sebagian penumpang, kehadiran musik ini menjadi pelepas penat setelah menempuh perjalanan jauh. Sementara bagi penumpang lain, alunan lagu menjadi teman setia sembari menunggu jadwal keberangkatan. Anak-anak terlihat antusias, orang tua menikmati suasana santai, dan ruang tunggu pun berubah menjadi ruang kebersamaan.
Kepala Humas KAI Divre II Sumatera Barat, Reza Shahab, mengatakan bahwa hiburan musik live ini merupakan bagian dari transformasi layanan KAI yang berorientasi pada pelanggan. Menurutnya, KAI ingin menghadirkan suasana stasiun yang lebih ramah dan bersahabat, khususnya di masa libur Nataru yang identik dengan lonjakan penumpang.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang lebih hangat selama Nataru. Musik live ini menjadi cara KAI menyapa penumpang secara lebih personal, agar waktu tunggu di stasiun terasa lebih singkat dan menyenangkan,” ujar Reza.
Ia menegaskan bahwa inovasi layanan tersebut tidak mengurangi fokus utama KAI pada aspek keselamatan, keamanan, dan ketepatan waktu perjalanan. Seluruh operasional tetap disiapkan secara optimal demi menjamin perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar.
Selama periode Nataru, KAI Divre II Sumbar memperkuat kesiapan sumber daya manusia, memastikan keandalan sarana dan prasarana, serta meningkatkan pengawasan keselamatan dan keamanan perjalanan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.
Menurut Reza, kenyamanan pelanggan saat ini tidak hanya dinilai dari ketepatan jadwal, tetapi juga dari pengalaman menyeluruh yang dirasakan. Suasana stasiun, keramahan layanan, hingga sentuhan hiburan menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kereta api.
Kehadiran musik live di Stasiun Padang juga menjadi bentuk dukungan terhadap musisi lokal, sekaligus menciptakan interaksi hangat antara KAI dan masyarakat. Stasiun tidak lagi sekadar tempat transit, melainkan ruang publik yang ramah dan penuh makna.
Melalui program ini, KAI Divre II Sumatera Barat berharap masyarakat dapat merasakan nuansa berbeda saat bepergian menggunakan kereta api di masa Nataru, dengan perjalanan yang tidak hanya aman, tetapi juga berkesan.
“Dengan menghadirkan nuansa berbeda di Stasiun Padang selama Nataru, kami berharap kereta api tetap menjadi pilihan transportasi publik yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” tutup Reza Shahab.
Catatan Redaksi:
Naskah ini menegaskan transformasi layanan KAI yang tidak hanya berfokus pada operasional dan keselamatan, tetapi juga menghadirkan pendekatan humanis demi meningkatkan kenyamanan dan pengalaman masyarakat selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru.
TIM RMO
