PADANG | PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus memperluas akses transportasi publik berbasis rel melalui skema tarif bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO).
Program ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam menjamin hak mobilitas masyarakat yang terjangkau, merata, dan berkelanjutan.
Secara nasional, jumlah pelanggan PSO pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai lebih dari 421 juta pelanggan di seluruh wilayah operasional KAI.
“PSO adalah bentuk nyata dukungan pemerintah melalui DJKA Kemenhub dan KAI Group untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas. Ini bukan sekadar subsidi, tetapi solusi konkret untuk keadilan akses transportasi,” ujar Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab.
Tren Peningkatan Pelanggan PSO Nasional
2021: 145 juta pelanggan
2022: 255 juta pelanggan
2023: 347 juta pelanggan
2024: 427 juta pelanggan
2025 (proyeksi): 421 juta pelanggan
📊 Total kumulatif 2021–2025: 1,59 miliar pelanggan.
Pertumbuhan Positif di Sumatera Barat
Khusus di wilayah Divre II Sumbar, tren pelanggan PSO juga terus menunjukkan peningkatan signifikan:
2021: 506.906 pelanggan
2022: 1.022.739 pelanggan
2023: 1.609.286 pelanggan
2024: 1.697.958 pelanggan
Hingga Triwulan III Tahun 2025, KAI Divre II Sumbar telah melayani 1.493.402 pelanggan, meningkat 11,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (1.341.526 pelanggan).
Pertumbuhan ini tidak lepas dari peran strategis DJKA sebagai penyusun kebijakan, pengawas layanan, serta pengalokasi anggaran PSO secara berkelanjutan.
“Data ini menunjukkan semakin banyak masyarakat memilih kereta api — moda transportasi yang terjangkau, tepat waktu, dan mendukung transisi menuju sistem transportasi rendah emisi,” tambah Reza.
Komitmen Keberlanjutan
Reza menegaskan bahwa PSO bukan hanya program subsidi, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan transportasi nasional.
“PSO harus dilihat sebagai investasi berkelanjutan. KAI Divre II Sumbar berkomitmen untuk terus bersinergi lintas sektor agar kereta api semakin menjadi andalan masyarakat — lebih aman, efisien, inklusif, dan ramah lingkungan,” tutupnya.
TIM